December 12, 2024

Kandungan Manfaat Pada Sirih Merah

Sirih merah banyak ditemui di Indonesia sebagai tanaman obat-obatan. Hal ini dikarenakan sirih merah memiliki sifat antijamur yang merupakan komponen yang dibutuhkan untuk memperhambat bakteri patogen. Minyak atsiri pada daun sirih merah terdapat di dalam daunnya. Metode pengambilan minyak dalam daun sirih merah salah satunya dengan ekstraksi menggunakan metode Micowave Assisted Extraction (MAE). Pelarut yang digunakan biasanya mengunakan kloroform, eter, aseton, heksana, alkohol, dan etanol. Minyak sirih merah merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang didapat dari bagian tanaman sirih merah, yaitu pada daunnya. Sirih merah banyak ditemui di Indonesia sebagai tanaman obat-obatan. Hal ini dikarenakan sirih merah memiliki sifat antijamur yang merupakan komponen yang dibutuhkan untuk memperhambat bakteri patogen. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni minyak atsiri, alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, karvakrol, eugenol, p-simen, sineol, kariofilen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propanoid.

Sirih   merah (Piper   crocatum) merupakan   salah   satu   tanaman   obat potensial yang diketahui  secara  empiris memiliki  khasiat    untuk  menyembuhkan berbagai  jenis  penyakit,  di  samping  juga memiliki  nilai  spritual  yang  tinggi.  Sirih merah   termasuk   dalam   satu   elemen penting   yang   harus   disediakan   dalam setiap    upacara    adat,   khususnya    di Yogyakarta.   Tanaman   ini   termasuk   di dalam famili Piperaceaedengan penampakan daun yang berwarna merah keperakkan   dan   mengkilap   saat   kena cahaya.  Pada tahun 1990-an sirih  merah difungsikan  sebagai  tanaman  hias  oleh para  hobis,  karena  penampilannya  yang menarik.    Permukaan    daunnya    merah keperakan  dan  mengkilap.  Pada  tahun-tahun  terakhir  ini  ramai  dibicarakan  dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Dari beberapa   pengalaman,   diketahui   sirih merah    memiliki    khasiat    obat    untuk beberapa    penyakit.

Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari secara kromatografi   sirih   merah   mengandung flavonoid, alkaloid  senyawa  polifenolat, tanin    dan    minyak    atsiri1.    Senyawa-senyawa  di  atas  di  ketahui  memiliki  sifat antibakteri. Flavonoid berfungsi sebagai antibakteri    dengan    cara    membentuk senyawa    kompleks    terhadap    protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Flavonoid   merupakan senyawa  fenol  sementara  senyawa  fenol dapat bersifat koagulator protein. Alkaloid      memiliki   kemampuan sebagai   antibakteri.   Mekanisme   yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen  penyusun  peptidoglikan  pada sel  bakteri,  sehingga  lapisan  dinding  sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut. Tanin memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanisme   yang   diperkirakan   adalah sebagai  berikut  :  toksisitas  tanin  dapat merusak  membran  sel  bakteri,  senyawa astringent     tanin     dapat     menginduksi pembentukan  kompleks  senyawa    ikatan terhadap enzim atau subtrat mikroba dan pembentukan    suatu    kompleks    ikatan tanin  terhadap  ion  logam    yang  dapat menambah    daya    toksisitas    tanin    itu sendiri.

Nisa, G. K., Nugroho, W. A., & Hendrawan, Y. (2014). Ekstraksi daun sirih merah (Piper crocatum) dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis2(1), 72-78.

Nurmasitoh, T., & Bowo, E. T. MANFAAT SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI AGEN ANTI BAKTERIAL TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *