Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama karena fungsi pengobatannya. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin dan juga di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan 1000-3000 mm dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman sukulen yang telah lama dikenal masyarakat sebagai salah satu tanaman obat penting dan tanaman hias. Bahan-bahan yang terdapat dalam tanaman lidah buaya sangat banyak manfaatnya baik untuk
kesehatan, kecantikan maupun sumber nutrisi. Penggunaannya sekarang berkembang menjadi bahan minuman khas Kalimantan Barat. Lidah buaya merupakan suatu produk andalan Kalimantan Barat dimana dalai pertumbuhannya dapat menghasilkan pelepah yang besar dengan berat mencapai 2,7 kg.
Potensi sumber daya alam yang tersedia di Kalimantan Barat sangat mendukung dalai upaya pengembangan usaha tani lidah buaya yang efisien. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang selanjutnya akan berdampak terhadap hasil yang diperoleh.
Tanaman lidah buaya memiliki akar yang menyebar pada batang di bagian bawah tanaman. Akar tidak tumbuh ke bawah seperti akar tunjang, tetapi akar lidah buaya tumbuh kesamping. Hal ini menyebabkan tanaman lidah buaya dapat mudah roboh karena perakarannya yang tidak cukup kuat menahan beban daun dan pelepah lidah buaya yang cukup berat. Batang lidah buaya tidak terlalu besar dan relatif pendek berukuran sekitar 10 cm. Batang lidah buaya dikelilingi daun-daun tebal dengan ujung-ujung runcing mengarah ke atas. Letak daun lidah buaya berhadap-hadapan dan mempunyai bentuk yang sama. Daun lidah buaya tebal dan berbentuk roset dengan ujung yang meruncing mengarah ke atas dan tepi daun yang memiliki duri. Bunga lidah buaya memiliki warna yang bervariasi, berada di ujung atas pada tangkai yang keluar dari ketiak daun dan bercabang. Bunga pada lidah buaya mampu bertahan 1-2 minggu. Setelah itu, bunga akan mengalami perontokan dan tangkai pada bunga akan mengering.
Tanaman Lidah Buaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan kosmetika termasuk dalam bidang farmasi. Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya untuk pembersih darah, penurun panas, obat wasir, batuk rejan dan mempercepat penyembuhan luka. Sejumlah nutrisi yang bermanfaat terkandung di dalam lidah buaya, berupa bahan organik dan anorganik, di antaranya vitamin, mineral, beberapa asam amino, serta enzim yang diperlukan tubuh.
Penggunaannya dapat berupa gel dalam bentuk segar atau dalam bentuk bahan jadi seperti kapsul, jus, makanan dan minuman kesehatan. Adapun manfaat dari lidah buaya adalah (Setiabudi , 2008). Instan aloe vera yang dihasilkan dari mikroenkapsulasi bubuk lidah buaya mempunyai aktifitas hipoglikemik dan dapat mencukupi kebutuhan antioksidan untuk mencegah penyakit diabetes mellitus.
Kadungan dari lidah buaya antara lain, Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik digunakan untuk mencengah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan, kosmetik, farmasi dan plastik. Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion-ion logam. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada konsentrasi yang rendah sering menyebabkan hermolisis sel darah merah. Samponin memiliki kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk luka bakar terbuka.
Dikutip dari:
Zulfita, D. (2012). Kajian fisiologi tanaman lidah buaya dengan pemotongan ujung pelepah pada kondisi cekaman kekeringan. Perkebunan dan Lahan Tropika, 2(1), 7-14.