Serai merupakan sejenis tumbuhan rumput‐rumputan yang daunnya panjang seperti ilalang. Serai mempunyai perawakan berupa rumput‐rumputan tegak, menahun dan mempunyai perakaran yang sangat dalam dan kuat. Batang serai dapat tegak ataupun condong, membentuk rumpun, pendek, masif, bulat dan sering kali di bawah buku‐bukunya berlilin. Daun serai berbentuk tunggal, lengkap, dan pelepah daunnya silindris gundul. Susunan bunganya yaitu malai atau bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun pelindung nyata, biasanya berwarna putih.
Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, dan mempunyai belum mati atau kering. Panen pertama dilakukan pada saat tanaman serai sudah berumur 5-6 bulan setelah tanam, dengan cara memotong daun serai pada 5 cm diatas ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari daun paling bawah yang belum mati atau kering.Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan pada musim hujan dan setiap 4 bulan pada musim kemarau.
Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat aroma yang kuat. Tanaman serai dengan genus Cymbopogon meliputi hampir 80 spesies, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai arti ekonomi dalam perdagangan. Tanaman serai mampu menghasilkan minyak dengan kadar sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65% . Tanaman serai dapur memiliki habitus berupa
tanaman tahunan yang hidup secara liar dan berbatang semu yang membentuk rumpun tebal serta mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Morfologi akarnya berimpang pendek dan berwarna coklat muda.
Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Jika ada, bunganya tidak memiliki mahkota dan merupakan bunga berbentuk bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun pelindung nyata dan biasanya berwarna putih. Buah dan bijinya juga jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah maupun biji
Serai (Cymbopogon nardus L) biasanya digunakan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Selain itu, serai bermanfaat sebagai anti radang, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah. Manfaat lain yaitu untuk meredakan sakit kepala, otot, batuk, nyeri lambung, haid tidak teratur dan bengkak setelah melahirkan. Akar tanaman serai digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak, bahan untuk kumur, dan penghangat badan. Sedangkan minyak serai banyak digunakan sebagai bahan pewangi sabun, spray, disinfektan, dan bahan pengkilap.
Serai wangi mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri. Saponin merupakan kelompok glikosida yang tersusun oleh aglikon bukan gula yang berikatan dengan rantai gula. Sifat antimikroba dari senyawa saponin disebabkan oleh kemampuan senyawa tersebut berinteraksi dengan sterol pada membran sehingga menyebabkan kebocoran protein dan enzim‐enzim tertentu. Flavonoid terdiri dari flavon, flavonon, isoflavon, antosianin, dan leukoantosianidin. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Antioksidan flavonoid dapat mencegah oksidasi lipid dengan mengikat (mengkhelat) logam‐logam yang bersifat prooksidan. Senyawa flavonoid lipofilik memiliki aktivitas antimikroba karena memiliki kemampuan penetrasi dalam membran sel.
Tanaman serai mengandung minyak esensial atau minyak atsiri. Minyak atsiri dari daun serai rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim hujan dan dapat mencapai 1,2% pada musim kemarau). Minyak sulingan serai wangi berwarna kuning pucat. Bahan aktif utama yang dihasilkan adalah senyawa aldehid (sitronelol-C10H6O) sebesar 30-45%, senyawa alkohol (sitronelol-C10H20O dan geraniol-C10H18O) sebesar 55-65% dan senyawa-senyawa lain seperti geraniol, sitral, nerol, metal, heptonon dan dipentena.
Dikutip dari:
Khasanah, R. A., Budiyanto, E., & Widiani, N. (2011). Pemanfaatan Ekstrak Serai (Chymbopogon Nardus L.) Sebagai Alternatif Anti Bakteri Staphylococcusepidermidis Pada Deodoran Parfume Spray. Pelita-Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY, (1).
Serai merupakan sejenis tumbuhan rumput‐rumputan yang daunnya panjang seperti ilalang.Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, dan mempunyai belum mati atau kering. Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat aroma yang kuat. Serai (Cymbopogon nardus L) biasanya digunakan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Selain itu, serai bermanfaat sebagai anti radang, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah.Serai wangi mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri.
Serai merupakan sejenis tumbuhan rumput‐rumputan yang daunnya panjang seperti ilalang Serai merupakan sejenis tumbuhan rumput‐rumputan yang daunnya panjang seperti ilalang Tanaman serai mengandung minyak esensial atau minyak atsiri. Minyak atsiri dari daun serai rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim hujan dan dapat mencapai 1,2% pada musim kemarau).
Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat aroma yang kuat. Tanaman serai dengan genus Cymbopogon meliputi hampir 80 spesies, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai arti ekonomi dalam perdagangan. Serai wangi mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri. Serai juga bermanfaat sebagai anti radang, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah.