October 19, 2025

Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh disebut Averrhoa bilimbi, yang termasuk dalai famili Oxalidaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah limeng, selemeng, beliembieng, blimbing buloh, limbi, libi, tukurela dan malibi. Nama asingnya bilimbi, cucumber tree dan kamias

Belimbing wuluh merupakan salah satu spesies dalam genus Averrhoa yang tumbuh di daerah ketinggian hingga 500 m di atas permukaan laut dandapat ditemui di tempat yang banyak terkena sinar matahari langsung tetapicukup lembab. Pada umumnya belimbing wuluh ditanam dalam bentuktanaman pekarangan yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan atau tanamanpeneduh di halaman rumah (Parikesit, 2011). Pohon yang berasal dariAmerika tropis ini menghendaki tempat tumbuh yang terkena cahayamatahari langsung dan cukup lembab. Pohonnya tergolong kecil, tinggimencapai 10 m dengan batang tidak begitu besar, kasar berbenjol-benjol danmempunyai garis tengah sekitar 30 cm. Percabangan sedikit, arahnyacondong ke atas, cabang muda berambut halus seperti beludru berwarna cokelat muda.

Bunga berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau cabang yang besar. Bunga kecil-kecil berbentuk bintang, warnanya ungu kemerahan. Buahnya berbentuk bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 cm, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak dan rasanya masam. Bijinya berbentuk bulat telur. Daun belimbing wuluh (Gambar 1) merupakan daun majemuk

menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda.

Kandungan Kimia Daun Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh masuk ke Indonesia dan tumbuh dengan subur di seluruh wilayah Indonesia. Hampir seluruh bagian dari tanaman belimbing wuluh dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah bagian daun. Daun belimbing wuluh memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat . Kadar tanin yang tinggi pada daun belimbing wuluh muda sebesar 10,92%, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan daun teh, daun jeruk atau daun kayu putih. Daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai obat rematik, stroke, obat batuk, anti radang, analgesik, anti hipertensi, anti diabetes. Daun belimbing wuluh mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menjaga terjadinya oksidasi sel tubuh. Flavonoid secara umum terdapat hampir pada semua tumbuhan yang terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antimikrobia, antivirus, antioksidan, antihipertensi, dan mengobati gangguan fungsi hati. Flavonoid bersifat bakteriostatik dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

Flavonoid adalah senyawa fenolik yang dapat berubah jika ditambahkan senyawa yang bersifat busa dan ammonia. Flavonoid di alam merupakan senyawa yang larut dalam air. Ikatan flavonoid dengan gula menyebabkan banyaknya bentuk kombinasi yang dapat terjadi di dalam

tumbuhan, sehingga flavonoid pada tumbuhan jarang ditemukan dalai keadaan tunggal.

Dikutip dari:

http://e-journal.uajy.ac.id/13131/3/BL013442.pdf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *